Merangintoday.com, MERANGIN – Kegiatan Penambangan Emas Ilegal Tampa Izin (PETI) yang ada di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi seakan-akan ada main mata dari berbagai instansi yang berwenang, karena sampai saat ini razia terkait kegiatan tersebut masih di anggap tebang pilih, ibarat pepatah ‘Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak.
Para big boss tambang ilegal tersebut sepertinya kebal hukum dan hampir tidak pernah tersentuh oleh hukum, padahal akibat dari tambang ilegal yang dikelola mereka membuat alam di bumi Tali Undang Tambang Teliti ini di ujung tanduk.
Padahal pada beberapa waktu yang lalu Polres Merangin sudah menangkap 13 orang pekerja tambang ilegal di Desa Lantak Seribu Kecamatan Renah Pamenang, tapi herannya hanya pekerja yang ditangkap bukan para big boss nya.
Hal ini diungkapkan oleh istri dari salah satu pekerja yang ditangkap warga desa Lantak Seribu, menurutnya Aparat Penegak Hukum masih ada tebang pilih dalam menangani kasus tambang ilegal, dia (red) meminta keadilan ke Polda Jambi agar para big boss tambang ilegal tersebut segera di tangkap, Minggu 27 November 2022.
“Jangan hanya suami saya saja yang ditangkap, karena suami saya hanya sebagai pekerja semntara itu para big bossnya dibiarkan saja tanpa di sentuh oleh hukum”, ujar nya.
Ditambahkannya oleh salah satu istri yang suaminya di tahan tersebut, dirinya mengatakan, kalau suaminya kerja dengan Big Boss tambang yang bernama Udin atau yang lebih tenar dipanggil Bos Din warga Desa Lantak Seribu.
“Suami saya kerja dengan Bos Din, tapi anehnya sampai sekarang Bos Din kok tidak di tangkap, padahal dia ada di rumahnya kok, cuma mobilnya dititipkan di rumah adiknya di Desa Rasau,” ungkapnya.
Dirinya juga mengatakan, ke 13 orang yang ditangkap pada Minggu (13/11/22) hanyalah sebagai tumbal untuk menutupi kesalahan dari para big boss tambang ilegal dan dianggap pencitraan semata, karena menurutnya sampai sekarang ribuan orang di Merangin ini masih melakukan aktifitas PETI seperti biasa.
“Kepada pak Polisi dan Pak Jaksa saya memohon berikan keringanan kepada suami saya, karena suami saya adalah tulang punggung keluarga di tambah lagi anak saya masih duduk di bangku sekolah yang otomatis butuh biaya juga”, harapnya.(*)
Penulis : Fajri Sr